Saturday, November 26, 2011

Cara Meredam Nyeri Haid

Jika anda cukup sering merasakan nyeri pada saat haid. Anda dapat meredakan nyeri haid Anda dengan cara berendam air hangat, campurkan garam mandi ataupun minyak aromatic yang sedang tren untuk relaksasi.

Selain itu juga konsumsilah susu berkalsium tinggi, dan perbanyak asupan zat besi pada saat menstruasi berlangsung. Jika nyerinya sangat hebat, hitunglah dengan cermat waktu haid Anda, dan siapkan obat penghilang rasa sakit ataupun suplemen yang sesuai. Olahragalah secara teratur karena bermanfaat untuk tubuh Anda. Pilih olah raga ringan seperti joging dan aerobik low impact. Hal tersebut akan membantu melancarkan aliran darah pada otot sekitar rahim sehingga dapat meredakan rasa nyeri.

Monday, June 20, 2011

JADWAL UAS SEMESTER II 2010/2011

Selasa, 28/06/2011  > 07.00-08.40 --- reading1                 ruang: H4
                                > 08.40-10.20 --- PKn                       ruang: H4
Jumat, 01/07/2011   > 07.00-08.40 --- Profesi Pendidikan  ruang: H4
                                > 08.40-10.20 --- Speaking1              ruang: H2
                                > 08.40-10.20 --- Game & Song        ruang: H5,H6,h7
Minggu, 03/07/2011 > 07.00-08.40 --- Structure1              ruang: H2
                                > 08.40-10.20 --- PPD                       ruang: H2
                                > 10.20-12.00 --- IBD                        ruang: H2
Selasa, 05/07/2011  > 07.00-08.40 --- SSC                       ruang: H3,H4
                                > 07.00-08.40 --- Writing1                 ruang: H2
                                > 08.40-10.20 --- Bel & Pembel         ruang: H2
                                > 10.20-12.00 --- Pend. Agama1        ruang: H2

Sunday, March 27, 2011

“Al-Adah Muhakkamah“

Oleh abujidal

Kita kerap mendengar pernyataan aktivis aliran yg “berbau” wahabi, bahwa fakta sosial tak bisa menjadi dasar landasan penetapan hukum. Dan mereka kerap mengulang-ulang argumen serupa. Rupanya, statemen ini menjadi semacam “doktrin tauhid” di kalangan mereka.
Hukum, menurut mereka, hanya bisa disandarkan atas dalil agama (al-Qur’an dan Hadits sohih). Dalil atau teks agama mengatasi segala-galanya. Tindakan apapun, selain Nabi Muhammad, adalah bid’ah dlolalah, tidak bisa menjadi standar normatif. Yang bisa menjadi standar hanyalah teks agama.

Apakah argumen mereka ini tepat, terutama dilihat dari tradisi teori hukum Islam klasik sendiri? Tulisan ini untuk memberikan kritik atas cara berpikir ajaran wahabi yang, jujur saja, merupakan ciri-khas kaum “tekstualis” di manapun.